Proyek Jalan Lintas Selatan Desa Ngrejo Banyak Warga Yang Di Rugikan Siapa Yang Bertanggung Jawab……?

Desa557 Dilihat
banner 468x60

Tulungagung, hariannotes.com – Pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menimbulkan dampak polemik di masyarakat. Pembuangan limbah tanah dari pengerukan lahan menciptakan pro dan kontra di kalangan warga.

Wiwik Suryanto, Sekretaris Desa Ngrejo, menjelaskan kepada media pada 25 Februari 2025 bahwa banyak warga mengeluhkan dampak pembuangan limbah tanah dari JLS yang mengotori dua dusun, yakni Dusun Mrangen dan Dusun Kuning

banner 336x280

“Warga Dusun Kuning telah beberapa kali mengeluh dan mengadu. Kami, sebagai pemerintah Desa Ngrejo, telah menyampaikan keluhan tersebut kepada PT. GALA HUTAMA KARYA (HK) terkait lahan permukiman dan pekarangan yang terdampak longsoran limbah tanah dari JLS. Namun, respons dari pihak yang bersangkutan tidak memadai. Salah satu warga di Mrangen Dusun kuning juga mengeluhkan tanaman jagung dan pepohonan di pekarangannya yang tertimbun tanah longsor dari pembuangan limbah tersebut,” terang Wiwik.

Lebih lanjut, Wiwik menambahkan bahwa pemerintah Desa Ngrejo merasa geram karena penanganan penimbunan limbah oleh pihak kontraktor tidak maksimal, bahkan ada yang terletak di sumber mata air. Kekhawatiran warga semakin besar, sehingga pemerintah desa berharap dinas terkait segera mengambil tindakan yang maksimal.

Mata air yang biasa di gunakan warga sekarang sudah menjadi air mata warga, karena sudah Ndak bisa di ambil airnya,karena pembuangan disposal di urukan ke atas bak penangkap air hingga pohon pohon di kawasan KPS (kawasan perlindungan setempat) banyak yang tumbang.

Sujarwo, Kepala Desa Ngrejo, membenarkan keluhan warga terkait dampak pembuangan limbah JLS. “Keluhan warga kami memang benar adanya. Dampak pembuangan limbah JLS ke lahan pekarangan dan permukiman, terutama di Dusun Kuning dan Mrangen Dusun Ngrejo, sangat dirasakan. Hal ini bahkan sempat dikunjungi oleh Camat,” ucapnya.

Kades Sujarwo menambahkan bahwa talut penanggul jalan yang dibangun pemerintah desa, berjarak sekitar 300 meter dari pengerukan JLS, juga ambrol terkena luapan tanah lumpur dari JLS. Banyak pepohonan yang tumbang, dan saat hujan tiba, warga dari satu RT di Dusun Kuning harus mengungsi ke tempat aman karena takut terkena longsoran tanah.

“Kami berharap pihak PT. HK maupun dinas terkait segera merespons positif keluhan warga, bukan malah menjadikan warga korban dari pembangunan JLS,” tegasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *